Zaman Logam
Zaman logam atau perundagian adalah zaman dimana manusia saat itu sudah mulai membuat dan menggunakan alat-alat yang terbuat dari logam. Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut a cire perdue. Zaman logam terdiri dari tiga zaman yaitu zaman perunggu, tembaga, dan besi. Di zaman ini, masyarakat yang hidup dari bercocok tanam mengalami tingkat kemajuan. Jika sebelumnya hanya dilakukan secara sistem ladang, sekarang menggunakan sistem persawahan.
A. CIRI-CIRI ZAMAN LOGAM
Adanya sistem perdagangan (barter) antar pulau di Indonesia dan Asia Tenggara. Barang-barang yang dipertukarkan ialah nekara perunggu, moko, manik-manik, rempah-rempah, jenis-jenis kayu, dan timah.
Yang sangat menonjol pada masa perundagian ini ialah kepercayaan. Penguburan orang yang meninggal dilaksanakan dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Penguburan langsung, mayat langsung dikuburkan di tanah atau ditempatkan dalam sebuah wadah di dalam tanah. Penguburan tidak langsung dilakukan dengan menguburkan mayat terlebih dahulu dalam tanah atau peti kayu berbentuk perahu. Kuburan ini sifatnya sementara. Setelah mayatnya menjadi rangka diambil dan dibersihkan, baru dikuburkan lagi dalam tempayan atau kubur batu.
Kemajuan dalam bidang teknik pengolahan logam dapat dilihat dari peninggalan yang ditinggalkan. Barang-barang logam itu antara lain nekara, kapak corong, arca perunggu, candrasa, gelang kaki, anting-anting, kalung, dan cincin.
B. ZAMAN LOGAM DI INDONESIA
Zaman Perunggu
Hasil kebudayaan perunggu yang ditemukan di Indonesia adalah :
1. Kapak Corong (Kapak Perunggu), banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, Balio, Sulawesi dan Kepulauan Selayar dan Irian. Kegunaannya sebagi alat perkakas.
2. Nekara perunggu (Moko), berbentuk seperti dandang yang banyak ditemukan di Sumatera, Jawa Bali, Sumbawa, Roti, Leti, Selayar dan Kep. Kei. Digunakan untuk acara keagamaan dan maskawin.
3. Bejana Perunggu, bentuknya mirip gitar Spanyol tetapi tanpa tangkai, dan hanya ditemukan di Madura dan Sumatera;
4. Arca-arca Perunggu, banyak ditemukan di Bangkinang (Riau), Lumajang (Jatim) dan Bogor (Jabar). Perhiasan : gelang, anting-anting, kalung dan cincin. Kebudayaan Perunggu sering disebut juga sebagi kebudayaan Dongson-Tonkin Cina karena disanalah Pusat Kebudayaan Perunggu.
Zaman Besi
Pada masa ini di Indonesia tidak banyak ditemukan alat-alat yang terbuat dari besi.
Alat-alat yang ditemukan adalah mata kapak, yang dikaitkan pada tangkai dari kayu, berfungsi untuk membelah kayu. Mata Sabit, digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan; Mata pisau; Mata pedang; Cangkul, dll. Jenis-jenis benda tersebut banyak ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor, Besuki dan Punung (Jawa Timur).
sources :
katailmu.com
ryanismyname.blogspot.com